Jutaan Tungau Debu di Kasur Bisa Membuat Anda Sakit Parah

Windratie, CNN Indonesia
Senin, 04/05/2015 15:49 WIB

Jakarta, CNN Indonesia — Mikroorganisme kecil yang hidup di seprai meninggalkan dan menjatuhkan bagian tubuh yang berkontribusi menyebabkan pilek, asma,dan demam. Sementara, kuman tersebut juga bisa mengakibatkan keracunan makanan, berdasarkan studi para ahli seperti dilansir dari laman Independent.

Kendati sudah dicuci, seprai masih bisa penuh dengan kuman berbahaya, misalnya norovirus dan salmonella, yang tidak akan bisa hilang hanya dengan mencuci seprai. Kotoran yang dihasilkan tungau debu akan menyebabkan reaksi alergi. Sehingga, tubuh akan memproduksi histamin untuk menghadapi ancaman yang dirasakan.

Sebelumnya, penelitian lain mengungkap, tungau debu menyebabkan hingga 80 persen semua kasus asma. Lisa Ackerley, ahli kesehatan rumah menjelaskan, tungau debu dapat menyebabkan rhinitis, batuk, mata kering, seperti dilansir dari laman Independent.

“Mereka dapat mengganggu tidur. Orang-orang dengan alergi lainnya bisa membuat gejala tersebut lebih buruk.” Ackerley memperingatkan, jika seseorang sedang pilek, atau terserang virus influenza, tungau debu akan hidup di seprai dan tidak hilang dengan dicuci.

Norovirus dapat dijangkit tanpa gejala. Sangat mudah menyebarkan tungau debu ke linen. “Seseorang yang teracuni bakteri salmonela dapat mengekskresikan bakteri tersebut ke tempat tidur.” Selain itu, setiap tempat tidur memiliki rata-rata sepuluh juta tungau debu di dalamnya.

Organisme tersebut berkembang di lingkungan yang hangat dan lembap. Para ahli juga mengatakan, timbulnya tungau debu juga didorong oleh kumpulan sel-sel kulit manusia yang melapisi tempat tidur. Ackerley mengatakan, manusia menumpahkan setengah ons kulit dalam seminggu, dan sebagian besarnya berada di tempat tidur.

“Tungau debu menyukai tempat-tempat yang lembap dan hangat. Tempat tidur adalah lingkungan sempurna untuk itu. Mereka akan bereproduksi, sehingga akan ada sekitar 10 juta tungau debu per tempat tidur.”

Seringkali, orang ke luar dari rumah di pagi hari. Mereka akan menutup jendela sehingga kelembapan bertahan di dalam rumah. Rumah adalah tempat yang terisolasi sehingga dapat membangun kelembapan.

“Saat Anda merapikan tempat tidur, kelembapan akan terperangkap, itu adalah waktu yang tepat bagi tungau debu. Dalam dua tahun, sepuluh persen berat bantal akan terdiri tungau debu dan kotoran mereka,” tambahnya.

Hanya karena terlihat bersih dan tidak berbau, bukan berarti seprai bersih dan higienis. Orang-orang berpikir, menempatkan barang-barang kotor ke mesin cuci akan membunuh semua kuman. Bakteri dan virus menular seperti influenza dan E.coli bertahan pada suhu cuci rendah, sehingga risiko infeksi semakin besar.

Untuk seprai dan kain yang dicuci pada suhu rendah, Ackerley menyarankan untuk memakai disinfekstan cucian antibakteri. Untuk menghentikan tungau debu dari berkolonisasi di tempat tidur, hisap kasur secara teratur dengan pengisap debu.

Memakai lantai keras, alih-alih karpet, berarti akan lebih sedikit tungau bertahan. Membuka jendela dan mengeluarkan kelembapan udara juga bisa membantu.

(win/mer)